BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti diketahui
dalam menjalani kehidupannya manusia sebagai subyek telah ditetapkan oleh Allah
SWT. mengelola bumi beserta isinya. Untuk memenuhi misi tersebut
manusia tidak mungkin tanpa ilmu pengetahuan. Proses belajar sesuatu yang
harus dijalankan, baik melalui orang terdekat (non-formal) atau lewat lembaga
resmi secara berjenjang (formal) Dalam proses belajar itulah kemudian tercipta
perubahan moral yang bersipat lebih baik.Ciri perubahan yang mendasar antara lain
terjadinya perkembangan interanal diri manusia baik pada peningkatan
intelektual (science) atau spritual (iman tan taqwa).
Dalam kehidupan moderen seperti sekarang
ini, produk pendidikan sering kali diukur dari perubahan kemajuan material
dalam bentuk meningkatnya pemuasan kebutuhan manusia (jasmani), padahal
kebutuhan manusia tidak sekedar pemenuhan material, jika itu saja yang menjadi
tujuan dan ukuran dapat menghancurkan harkat kemanusiaan yang paling
dalam sebut saja, kehidupan rohaninya. Alhasil , produk pendidikan tidak
menginginkan kemudian Cuma menghasilakn manusia yang cerdas dan trampil untuk
melakukan pekerjaan, tetapi tidak peduli terhadap lingkungan sekitar baik
hubungan antar manusia , terutama yang berhubungan dengan kewajiban beribadah sebagai
seorang muslim.
B.
Rumusan masalah
1. Apa
pengertian metode targhib dan tarhib?
2. Apa
saja hadis tentang metode targhib dan tarhib?
3. Bagaimana
tinjauan Al-Qur’an mengenai metode targhib dan tarhib?
4. Apa
saja kelemahan dan kekurangan metode targhib dan tarhib?
C.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian targhib dan tarhib.
2. Untuk
mengetahui hadis tentang targhib dan tarhib.
3. Untuk
mengetahui tinjauan Al-Qur’an tentang metode targhib dan tarhib
4. Untuk
mengetahui kelemahan dan kekurangan metode targhib dan tarhib
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Targhib dan Tarhib
Secara etimologi, kata metode berasal dari bahasa Yunani,
yaitu meta yang berarti “yang dilalui” dan hodos yang berarti
“jalan”, yakni jalan yang harus dilalui. Jadi secara harfiah, metode adalah
cara yang yang tepat untuk melakukan sesuatu. Dalam bahasa Inggris, disebut
dengan method yang mengandung makna metode dalam bahasa Indonesia. Dalam
bahasa Arab, metode disebut dengan dengan thariqah yang berate jalan
atau cara. Menurut Surakhmad, bahwa metode adalah cara yang di dalam fungsinya
merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam bahasa Indonesia, metode
pembelajaran berarti jalan ke arah suatu tujuan yang mengatur secara praktis
bahan pelajaran, cara mengerjakannya dan cara mengelolanya.
Berdasarkan definisi yang dikemukakan mengenai pengertian
metode pembelajaran, beberapa hal yang mesti ada dalam metode yaitu :
1.
Melaksanakan aktivitas pembelajaran dengan penuh kesadaran
dan tanggung jawab.
2.
Aktivitas tersebut memiliki cara yang baik dan tujuan
tertentu.
3.
Tujuan harus dicapai secara efektif.
Dari rumusan-rumusan diatas, dapat
dimaknai bahwa metode pendidikan adalah berbagai cara yang digunakan oleh
pendidik, agar tujuan pendidikan dapat tercapai.
Secara etimologis, kata targhib diambil dari kata kerja raghaba yang
berarti menyenangi, menyukai dan mencintai.
Targhib adalah
janji yang disertai bujukan dan rayuan untuk menunda kemaslahatan, kelezatan,
kenikmatan. Namun, penundaan itubersifat pasti,baik, murni, dan dilakukan
melalui amal saleh atau pencegahan diri dari kelezatan yang membahayakan
(pekerjaan buruk). Satu hal yang jelas, semua dilakukan untuk mencari keridaan
allah dan itu merupakan rahmat bagi hamba-hamba-Nya.
Sementara itu istilah tarhib berasal dari kata
rahhaba yang berarti menakut- nakuti atau mengancam. Lalu kata itu diubah
menjadi kata benda tarhib yang berarti ancaman hukuman.
Tarhib adalah ancaman atau intimidasi
melaui hukuman yang disebabkan oleh terlaksananya sebuah dosa, kesalahan, atau
perbuatan yang dilarang oleh Alllah. Selain itu juga karena menyepelekan
kewajiban yang telah diperintahkan oleh-Nya. Tarhib pun dapat diartikan sebagai ancaman dari Allah untuk
menakut-nakuti hamba-hamba-Nya melalui penonjolan kesalahan atau penonjolan
salah satu sifat keagungan dan kekuatan
Ilahiah agar mereka teringatkan untuk tidak melakukan kesalahan dan
kemaksiatan.
B. Hadis tentang targhib dan tarhib
1. Hadis
mengenai metode targhib.
Abdullah bin mas’ud meriwayatkan
bahwa rasulullah bersabda “siapa yang membacaa satu hurup al-quran mendapat
pahala satu kebaikan. Satu kebaikan dilipat gandakan menjadi sepuluh. Saya
tidak mengatakn alif lam mim itu satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lam
satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR.At-Tirmidzi)
Dari salman,ia berkata rasulullah
bersabda kepadaku,”setiap orang orang yang menyucikandiri pada hari jumat
sebagaimana diperintahkan, kemudian keluar dari rumahnya untuk menghadiri
shalat jumat, ia diam sampai selasai shalat
akan diampuni dosa sejak jumat yang lalu.”(HR.An-Nasa’i)
Untuk
menumbuhkan semangat dan minat yang tinggi dalam mengerjakan ibadah (membaca
al-quran dan shalat jumat), Rasulullah menggunakan metode targhib. Dengan metode ini,beliau menggugah dan menimbulkan rasa
senang pada diri pesrta didik (sahabat) untuk melakukan sesuatu. Beliau
menyampaikan informasi yang menyenangkan hati berupa janji pahala dari Allah
untuk orang yang mengerjakan sesuatu perbuatan.
2. Hadis
mengenai metode tarhib
Dari
Abu Hurairah,ia berkata bahwa Rasulullah bersabda,”siapa yang berbuka satu hari
dibulan ramadhan tanpa rukhsha yang diberikan Allah tidak dapat mengqada
puasanya itu walaupun ia berpuasa sepanjan masa.”(HR.Al-Bukhari, Abu Dawud, dan
At-Tirmidzi)
Pada bulan ramadhan, semua orang
yang beriman diwajibkan berpuasa. Hanya orang-orang yang memiliki alas an
tertentu saja yang boleh meninggalkanya, seperti sakit, berpergian, hamil, menyusui,
dan lanjut usia. Orang yang tidak memiliki alasan tersebut tidak diperkenanakan
untuk tidak berpuasa. Karena begitu besarnya dosa bagi orang yang melanggar
ketentuan ini, maka dalam hadis ini Raulullah mengancam bagi orang-orang yang
meninggalkan puasa dengan ancaman yang berat, yaitu tidak dapat mengganti satu
hari puasanya yang ditinggalkannya itu walaupun ia berpuasa sepanjang masa.
Dengan demikian, beliau menggunakan tarhib
(ancaman) agar tidak ada orang yang beriman yang melanggar perintah Allah.
Ummu
Aiman meriwayatkan bahwa rasulullah bersabda,”janganlah kamu meninggalkan
shalat dengan sengaja karena orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja akan
terlepas dari naungan Allah dan Rasul-Nya.”(HR. Ahmad)
Ibadah shalat merupakan kewajiban yang
tidak dapat di tawar-tawar,kendatipun teknik pelaksanaannya dapat bervariasi
sesuai dengan tingkat kemampuan pelaksananya. Namun, banyak juga orang yang
dengan muda meninggalkannya. Agar umat tidak mudah meninggalka shalat, dalam
hadis ini Rasulullah mengancam dengan ancaman bahwa orang yang dengan sengaja
meninggalkan shalat tanpa alas an yang benar, akan terlepas dari naungan dan
perlindungan Allah.
Rasulullah melakukan cara belajar
seperti yang telah diajarkan dalam Al-quran. Selain membujuk manusia, beliau
juga beliau juga menggunakan ancaman untuk membangkitkan motivasi manusia
supaya taat kepada Allah dan Rasulnya. Ancaman juga memotivasi manusia untuk
menjalankan ibadah dan menguatkan tanggung jawab kepada agamanya
(taklif),menjauhi maksiat, serta segala sesuatauyang dilarang oleh Allah dan
Rasulnya. Penggunaan bujukan dan ancaman secara bersamaan mempunyai pengaruh
yang lebih efektif
C.
Tinjauan Al Qur’an mengenai
metode Targhib dan Tarhib
Seperti kita pahami bersama bahwa penggunaan metode dalam
pendidikan Islam disesuaikan dengan tingkat kecerdasan, kultur, kepekaan dan
pembawaan anak.Diantara mereka ada yang cukup dengan isyarat.Ada yang hanya
jera apabila dengan pandangan cemberut dan marah, tetapi ada juga yang tidak
mempan dengan cara-cara tersebut, sehingga mereka harus merasakan hukuman
terlebih dahulu.
Jadi baik hukuman atau rangsangan kepada anak didik harusdilakukan
dengan sangat hati- hati dan penuh kecermatan dari seorang pendidik. Hal ini
dilandasi oleh betapa Islam begitu santun dalam mendidik umatnya baik yang
terdapat dalam yang kita temui dalam Al Qur’an atau Hadist .diantaranya
1.
Bentuk
Targhib (Rangsangan)
a.
Kepada
mereka yang yang selalu berbuat kebajikan terutama yang menafkahkan/sodaqoh
hartanya
االذين
ينفقون في السراء والضراء والكظمين الغيظ والعا فينن عن النا س والله يحب المحسنين
Artinya: Orang-orang yang menafkahkan hartanya, baik dalam waktu
luang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahny dan memaafkan
kesalahan orang lain. Allah mencintai orang-oang yang berbuat kebaikan
b.
Dijanjikan
kepada mereka yang bertaqwa dengan balasan tidak terduga
وومن
يتق الله يجعل له مخرجا
Artinya : Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah , niscaya akan
menjadikan baginya jalan keluar
ويرزقه
من حيث لايحتسب
Dan akan member rezki dari arah yang tidak disangka-sangka.
ومن
يتق الله فهو حسبه
Dan barang siapa yang bertawaqal kepada Allah , niscaya Allah
akan mencukupkan keperluannya ….
2.
Bentuk
Targhib (Ancaman)
a.
Mereka
yang tidak disukai Allah dalam hidupnya
يا
ايها الذين آمنوا لاتحرموا طيبت ما احل الله لكم ولاتعتدوا ان االله لايحب
المعتدين
Artinya : Hai orang-orang ang beriman, janganlah kamu
haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagimu, dan
janganlah kamu malampawi batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
terhadap orang melampaui batas
b.
Mendapat
hukuman langsung
والسا
رق والسا ر قة فا قطعوا ايد يهما جزاء بما كسبا نكلا من الله والله عزيز حكيم
Artinya : Laki-laki dan perempuan yang melakukan pencurian ,potonglah
tangan keduanya sebagai pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan.
D.
Kelebihan dan kekurangan metode targhib dan tarhib
Seperti halnya metode-metode pembelajaran yang lain, metode targhib dan
tarhib pun mempunyai kekurangan-kekurangan di samping adanya
kelebihan-kelebihan yang dimiliki metode tersebut.
Ada beberapa kelebihan yang paling berkenaan dengan metode targhib dan
tarhib ini antara lain :
a. Taghib dan tarhib bertumpu pada pemberian kepuasan dan argumentasi.
b. Targhib dan tarhib disertai gambaran keindahan surga yang menakjubkan atau
pembebasan azab neraka.
c. Targhib dan tarhib islami bertumpu pada pengobatan emosa dan pembinaan
efeksi ketuhanan.
d. Targhib dan tarhib bertumpu pada pengontrolan emosi dan keseimbangan antara
keduanya
Adapun kelemahan utama
dari metode targhib dan tarhib ini antara lain adalah bahwa kedua metode
tersebut bersifat abstrak. Terkadang anak didik kita cenderung berfikir
pada ranah yang nyata atau konkret.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Pengertian metode targhib
dan tarhib
Targhib
adalah
janji yang disertai bujukan dan rayuan untuk menunda kemaslahatan, kelezatan,
kenikmatan.
Tarhib adalah ancaman atau intimidasi
melaui hukuman yang disebabkan oleh terlaksananya sebuah dosa, kesalahan, atau
perbuatan yang dilarang oleh Alllah
2.
Hadis mengenai targhib dan
tarhib
3. Tinjauan Al Qur’an mengenai metode Targhib dan Tarhib
1.
Bentuk
Targhib (Rangsangan)
a.
Kepada
mereka yang yang selalu berbuat kebajikan terutama yang menafkahkan/sodaqoh
hartanya
b.
Dijanjikan
kepada mereka yang bertaqwa dengan balasan tidak terduga
2.
Bentuk
Targhib (Ancaman)
b.
Mereka
yang tidak disukai Allah dalam hidupnya
c.
Mendapat
hukuman langsung
Kelebihan dan kekurangan metode targhib dan tarhib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar