Jumat, 10 Juni 2016

hadis tentang metode targhib dan tarhib



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Seperti diketahui dalam menjalani kehidupannya manusia sebagai subyek telah ditetapkan oleh Allah SWT. mengelola bumi beserta isinya. Untuk memenuhi  misi tersebut  manusia tidak mungkin  tanpa ilmu pengetahuan. Proses belajar sesuatu yang harus dijalankan, baik melalui orang terdekat (non-formal) atau lewat lembaga resmi secara berjenjang (formal) Dalam proses belajar itulah kemudian tercipta perubahan moral yang bersipat lebih baik.Ciri perubahan yang mendasar antara lain terjadinya perkembangan  interanal diri manusia baik pada peningkatan intelektual (science) atau spritual (iman tan taqwa).
Dalam kehidupan moderen seperti sekarang ini, produk pendidikan sering kali diukur dari perubahan kemajuan material dalam bentuk meningkatnya pemuasan kebutuhan manusia (jasmani), padahal kebutuhan manusia tidak sekedar pemenuhan material, jika itu saja yang menjadi tujuan dan ukuran dapat  menghancurkan harkat kemanusiaan yang paling dalam sebut saja, kehidupan rohaninya. Alhasil , produk pendidikan tidak menginginkan kemudian Cuma menghasilakn manusia yang cerdas dan trampil untuk melakukan pekerjaan, tetapi tidak peduli terhadap lingkungan sekitar baik hubungan antar manusia , terutama yang berhubungan dengan kewajiban beribadah sebagai seorang muslim.
B.     Rumusan masalah
1.      Apa pengertian metode targhib dan tarhib?
2.      Apa saja hadis tentang metode targhib dan tarhib?
3.      Bagaimana tinjauan Al-Qur’an mengenai metode targhib dan tarhib?
4.      Apa saja kelemahan dan kekurangan metode targhib dan tarhib?
C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian targhib dan tarhib.
2.      Untuk mengetahui hadis tentang targhib dan tarhib.
3.      Untuk mengetahui tinjauan Al-Qur’an tentang metode targhib dan tarhib
4.      Untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan metode targhib dan tarhib

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Targhib dan Tarhib
Secara etimologi, kata metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu meta yang berarti “yang dilalui” dan hodos yang berarti “jalan”, yakni jalan yang harus dilalui. Jadi secara harfiah, metode adalah cara yang yang tepat untuk melakukan sesuatu. Dalam bahasa Inggris, disebut dengan method yang mengandung makna metode dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa Arab, metode disebut dengan dengan thariqah yang berate jalan atau cara. Menurut Surakhmad, bahwa metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam bahasa Indonesia, metode pembelajaran berarti jalan ke arah suatu tujuan yang mengatur secara praktis bahan pelajaran, cara mengerjakannya dan cara mengelolanya.
Berdasarkan definisi yang dikemukakan mengenai pengertian metode pembelajaran, beberapa hal yang mesti ada dalam metode yaitu :
1.      Melaksanakan aktivitas pembelajaran dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.
2.      Aktivitas tersebut memiliki cara yang baik dan tujuan tertentu.
3.      Tujuan harus dicapai secara efektif.

Dari rumusan-rumusan diatas, dapat dimaknai bahwa metode pendidikan adalah berbagai cara yang digunakan oleh pendidik, agar tujuan pendidikan dapat tercapai.
Secara etimologis, kata targhib diambil dari kata kerja  raghaba  yang berarti menyenangi, menyukai dan mencintai.
Targhib adalah janji yang disertai bujukan dan rayuan untuk menunda kemaslahatan, kelezatan, kenikmatan. Namun, penundaan itubersifat pasti,baik, murni, dan dilakukan melalui amal saleh atau pencegahan diri dari kelezatan yang membahayakan (pekerjaan buruk). Satu hal yang jelas, semua dilakukan untuk mencari keridaan allah dan itu merupakan rahmat bagi hamba-hamba-Nya.
Sementara itu istilah  tarhib berasal dari kata rahhaba yang berarti menakut- nakuti atau mengancam. Lalu kata itu diubah menjadi kata benda tarhib yang berarti ancaman hukuman.
       Tarhib adalah ancaman atau intimidasi melaui hukuman yang disebabkan oleh terlaksananya sebuah dosa, kesalahan, atau perbuatan yang dilarang oleh Alllah. Selain itu juga karena menyepelekan kewajiban yang telah diperintahkan oleh-Nya. Tarhib pun dapat diartikan sebagai ancaman dari Allah untuk menakut-nakuti hamba-hamba-Nya melalui penonjolan kesalahan atau penonjolan salah satu sifat keagungan dan kekuatan  Ilahiah agar mereka teringatkan untuk tidak melakukan kesalahan dan kemaksiatan.
B.     Hadis tentang targhib dan tarhib
1.      Hadis mengenai metode targhib.



Abdullah bin mas’ud meriwayatkan bahwa rasulullah bersabda “siapa yang membacaa satu hurup al-quran mendapat pahala satu kebaikan. Satu kebaikan dilipat gandakan menjadi sepuluh. Saya tidak mengatakn alif lam mim itu satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR.At-Tirmidzi)


        Dari salman,ia berkata rasulullah bersabda kepadaku,”setiap orang orang yang menyucikandiri pada hari jumat sebagaimana diperintahkan, kemudian keluar dari rumahnya untuk menghadiri shalat jumat, ia diam sampai selasai shalat  akan diampuni dosa sejak jumat yang lalu.”(HR.An-Nasa’i)

Untuk menumbuhkan semangat dan minat yang tinggi dalam mengerjakan ibadah (membaca al-quran dan shalat jumat), Rasulullah menggunakan metode targhib. Dengan metode ini,beliau menggugah dan menimbulkan rasa senang pada diri pesrta didik (sahabat) untuk melakukan sesuatu. Beliau menyampaikan informasi yang menyenangkan hati berupa janji pahala dari Allah untuk orang yang mengerjakan sesuatu perbuatan.
2.      Hadis mengenai metode tarhib

Dari Abu Hurairah,ia berkata bahwa Rasulullah bersabda,”siapa yang berbuka satu hari dibulan ramadhan tanpa rukhsha yang diberikan Allah tidak dapat mengqada puasanya itu walaupun ia berpuasa sepanjan masa.”(HR.Al-Bukhari, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi)
               Pada bulan ramadhan, semua orang yang beriman diwajibkan berpuasa. Hanya orang-orang yang memiliki alas an tertentu saja yang boleh meninggalkanya, seperti sakit, berpergian, hamil, menyusui, dan lanjut usia. Orang yang tidak memiliki alasan tersebut tidak diperkenanakan untuk tidak berpuasa. Karena begitu besarnya dosa bagi orang yang melanggar ketentuan ini, maka dalam hadis ini Raulullah mengancam bagi orang-orang yang meninggalkan puasa dengan ancaman yang berat, yaitu tidak dapat mengganti satu hari puasanya yang ditinggalkannya itu walaupun ia berpuasa sepanjang masa. Dengan demikian, beliau menggunakan tarhib (ancaman) agar tidak ada orang yang beriman yang melanggar perintah Allah.


          Ummu Aiman meriwayatkan bahwa rasulullah bersabda,”janganlah kamu meninggalkan shalat dengan sengaja karena orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja akan terlepas dari naungan Allah dan Rasul-Nya.”(HR. Ahmad)
       Ibadah shalat merupakan kewajiban yang tidak dapat di tawar-tawar,kendatipun teknik pelaksanaannya dapat bervariasi sesuai dengan tingkat kemampuan pelaksananya. Namun, banyak juga orang yang dengan muda meninggalkannya. Agar umat tidak mudah meninggalka shalat, dalam hadis ini Rasulullah mengancam dengan ancaman bahwa orang yang dengan sengaja meninggalkan shalat tanpa alas an yang benar, akan terlepas dari naungan dan perlindungan Allah.
          Rasulullah melakukan cara belajar seperti yang telah diajarkan dalam Al-quran. Selain membujuk manusia, beliau juga beliau juga menggunakan ancaman untuk membangkitkan motivasi manusia supaya taat kepada Allah dan Rasulnya. Ancaman juga memotivasi manusia untuk menjalankan ibadah dan menguatkan tanggung jawab kepada agamanya (taklif),menjauhi maksiat, serta segala sesuatauyang dilarang oleh Allah dan Rasulnya. Penggunaan bujukan dan ancaman secara bersamaan mempunyai pengaruh yang lebih efektif
C.     Tinjauan Al Qur’an mengenai metode Targhib dan Tarhib
Seperti kita pahami bersama bahwa penggunaan metode dalam pendidikan Islam disesuaikan dengan tingkat kecerdasan, kultur, kepekaan dan pembawaan anak.Diantara mereka ada yang cukup dengan isyarat.Ada yang hanya jera apabila dengan pandangan cemberut dan marah, tetapi ada juga yang tidak mempan dengan cara-cara tersebut, sehingga mereka harus merasakan hukuman terlebih dahulu.
Jadi baik hukuman atau rangsangan kepada anak didik harusdilakukan dengan sangat hati- hati dan penuh kecermatan dari seorang pendidik. Hal ini dilandasi oleh betapa Islam begitu santun dalam mendidik umatnya baik yang terdapat dalam yang kita temui dalam Al Qur’an atau Hadist .diantaranya
1.      Bentuk Targhib (Rangsangan)
a.       Kepada mereka yang yang selalu berbuat kebajikan terutama yang menafkahkan/sodaqoh hartanya
االذين ينفقون في السراء والضراء والكظمين الغيظ والعا فينن عن النا س والله يحب المحسنين
Artinya: Orang-orang yang menafkahkan hartanya, baik dalam waktu luang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahny dan memaafkan kesalahan orang lain. Allah mencintai orang-oang yang berbuat kebaikan
b.      Dijanjikan  kepada mereka yang bertaqwa dengan balasan tidak terduga
وومن يتق الله يجعل له مخرجا
Artinya : Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah , niscaya akan menjadikan baginya jalan keluar
ويرزقه من حيث لايحتسب
Dan akan member rezki dari arah yang tidak disangka-sangka.
ومن يتق الله فهو حسبه
Dan barang siapa yang bertawaqal  kepada Allah , niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya ….
  
2.      Bentuk Targhib (Ancaman)
a.       Mereka yang tidak disukai Allah dalam hidupnya
يا ايها الذين آمنوا لاتحرموا طيبت ما احل الله لكم ولاتعتدوا ان االله لايحب المعتدين  
Artinya :  Hai orang-orang ang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagimu, dan janganlah  kamu malampawi batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai terhadap orang melampaui batas
b.      Mendapat hukuman langsung
والسا رق والسا ر قة فا قطعوا ايد يهما جزاء بما كسبا نكلا من الله والله عزيز حكيم                       
Artinya : Laki-laki dan perempuan yang melakukan pencurian ,potonglah tangan keduanya sebagai pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan.
D.    Kelebihan dan kekurangan metode targhib dan tarhib
            Seperti halnya metode-metode pembelajaran yang lain, metode targhib dan tarhib pun mempunyai kekurangan-kekurangan di samping adanya kelebihan-kelebihan yang dimiliki metode tersebut.
Ada beberapa kelebihan yang paling berkenaan dengan metode targhib dan tarhib ini antara lain :
a.       Taghib dan tarhib bertumpu pada pemberian kepuasan dan argumentasi.
b.      Targhib dan tarhib disertai gambaran keindahan surga yang menakjubkan atau pembebasan azab neraka.
c.       Targhib dan tarhib islami bertumpu pada pengobatan emosa dan pembinaan efeksi ketuhanan.
d.      Targhib dan tarhib bertumpu pada pengontrolan emosi dan keseimbangan antara keduanya
Adapun kelemahan utama dari metode targhib dan tarhib ini antara lain adalah bahwa kedua metode tersebut bersifat abstrak.  Terkadang anak didik kita cenderung berfikir pada ranah yang nyata atau konkret.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.       Pengertian metode targhib dan tarhib
                                Targhib adalah janji yang disertai bujukan dan rayuan untuk menunda kemaslahatan, kelezatan, kenikmatan.
                           Tarhib adalah ancaman atau intimidasi melaui hukuman yang disebabkan oleh terlaksananya sebuah dosa, kesalahan, atau perbuatan yang dilarang oleh Alllah
2.       Hadis mengenai targhib dan tarhib

3.      Tinjauan Al Qur’an mengenai metode Targhib dan Tarhib
1.      Bentuk Targhib (Rangsangan)
a.       Kepada mereka yang yang selalu berbuat kebajikan terutama yang menafkahkan/sodaqoh hartanya
b.      Dijanjikan  kepada mereka yang bertaqwa dengan balasan tidak terduga

2.      Bentuk Targhib (Ancaman)
b.      Mereka yang tidak disukai Allah dalam hidupnya
c.       Mendapat hukuman langsung

Kelebihan dan kekurangan metode targhib dan tarhib



Tidak ada komentar:

Posting Komentar