بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Pernakah terbersit di benak anda sebuah tanya:
“kenapa Allah belum mengabulkan doa saya?“
Kalau saya sih pernah… sering malah
Sebenarnya doa seorang mukmin yang selalu
menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya tidak akan pernah
sia-sia. Pada hakekatnya semua doa yang kita panjatkan pasti akan di kabulkan
oleh-Nya. Namun ternyata hanya sedikit dari kita yang menyadari Indahnya cara
Allah mengabulkan doa kita. Mengapa saya katakan indah, karena sesungguhnya
ketika doa yang anda panjatkan belum terkabul ternyata tanpa kita sadari Allah
telah mengabulkan doa yang kita panjatkan dengan memberi sesuatu yang jauh
lebih baik dari apa yang kita harapkan dalam do’a kita.
Dalam sebuah hadist riwayat imam Ahmad dari Abu
Said al-Khudri Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam bersabda:
« ما مِنْ مُسْلِمٍ
يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ
اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا
أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ
السُّوءِ مِثْلَهَا ». قَالُوا إِذاً
نُكْثِرُ. قَالَ « اللَّهُ أَكْثَرُ »
“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada
Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat,
pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga
1. Allah
akan segera mengabulkando’anya,
2. Allah
akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan
Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do'a-do'a kalian.” (HR. Ahmad 3/18. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya jayyid).
Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do'a-do'a kalian.” (HR. Ahmad 3/18. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya jayyid).
3. Hadits
ini menyimpulkan, bahwa suatu do'a akan diterima oleh Allah dengan 3 cara,
yaitu:
a.
Allah berkata "ya' dan Dia mengabulkan apa
yang kita inginkan (Diperkenankan Langsung)
b.
Apabila seseorang berdo'a, dan apa yang
dimintanya itu memang ada manfaatnya, maka sudah jelas Allah Swt akan
mengabulkannya.
Allah SWT berfirman:
وَقَالَ
رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ
عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdo`alah
kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang
menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan
hina dina". (QS. Al-Mu'min:60)
وَإِذَا
سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا
دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu
tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan
permohonan orang yang berdo`a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah
mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
(QS.Al- Baqarah :186)
(QS.Al- Baqarah :186)
2. Allah berkata "tunggu" dan Dia
akan memberikan yang terbaik untuk kita asalkan kita mau bersabar dan tawakal
(Ditunda)
Adakalanya Allah Subhanahuwata'ala tidak segera
mengabulkan do'a kita. Artinya bahwa Allah Subhanahuwata'ala menundanya dan
mengabulkannya pada suatu waktu yang dikehendakiNya. Tertundanya pengabulan
do'a ini janganlah kiranya menyebabkan keputus-asaan. Waktu kabulnya do'a ini
dapat terjadi kapan saja karena kehendakNya.
a. Ditunda
dan dikabulkan di dunia Allah Swt menjamin mengabulkan do'a kita, tetapi Allah
maha mengetahui apa yang lebih bermanfaat dan kita perlukan saat ini. Allah
senantiasa akan mengabulkan do'a kita pada waktu yang pas (tepat) menurutNya.
Karena Allah yang mengetahui; apakah permintaan kita saat ini mendatangkan
manfaat atau mudarat bagi kita.
b. Ditunda
dan Dia kabulkan di akhirat dakalanya Allah Subhanahuwata'ala menunda do'a kita
dan disimpan untuk dikabulkan di Akhirat. Karena Allah lebih mengetahui bahwa
hal itu lebih baik diberikan di akhirat daripada di dunia. Diriwayatkan bahwa
di akhirat nanti ada seseorang yang terkejut menerima sejumlah karunia yang
tidak dikira-kira banyaknya dan tidak sesuai sekali dengan amal ibadahnya
dikala dia hidup di dunia. Diapun bertanya kepada Allah: "Wahai Tuhan,
darimana ini semua?". Allah menjawab, "Bukankah Aku telah
memerintahkan engkau agar meminta kepadaKu apa saja di dunia ?", dan orang
itu berkata, "Betul ya Tuhanku." Maka Allah menerangkannya "Apa
yang engkau mohonkan di dunia itu adalah baru sedikit, Kuberikan kini sisanya.
Kuserahkan di akhirat," akhirnya orang itu berkata, "Alangkah baiknya
jika sekiranya Tuhan memberikan segala yang kuminta itu di akhirat saja, tidak
usah di dunia."
3. Allah berkata "tidak" dan Dia akan
memberikan kita sesuatu yang lebih baik dari do'a kita
Diganti dengan yang lainSelain diperkenankan
langsung dan ditunda, maka Allah juga bisa mengganti kabulnya do'a kita dengan
yang lain. Penggantian tersebut agaknya ada 2 macam, yaitu:
a. Dipalingkan
dari kesusahan/keburukan seperti yang dijelaskan dalam HR.Ahmad di atas,Allah
akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.
b. Dihapuskan
dari dosa Tidak seorangpun yang berdoa, kecuali akan dikabulkan. Pengabulannya
itu bisa segera didunia ini, dan bisa juga ditangguhkan di akhirat kelak, atau
bisa juga digantikan dengan pengampunan dosa sesuai dengan kadar doanya itu,
dengan syarat ia tidak berdoa untuk
bDihapuskandaridosa“sebuah perbuatan dosa, atau
memutus tali silaturahim, atau isti’jal (menuntut segera terkabul)”. Para
sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan isti’jal itu?”
Beliau menjawab, “Seseorang yang berkata, “Aku telah berdoa kepada Robku, namun
belum juga dikabulkan” (HR. Ath-Thirmidzi)
Sekali lagi kita coba merenungkan firman Allah
yg satu ini:
وَعَسَىٰٓ
أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًۭٔا وَهُوَ خَيْرٌۭ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّوا۟
شَيْـًۭٔا وَهُوَ شَرٌّۭ لَّكُمْ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
..... Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal
ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia
amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
(QS.Al-Baqarah:216)
Terkadang memang ada hal yg sangat gampang
difahami tapi sangat sulit diterima.
Merelakan bukan berarti menyerah tapi lebih
kepada menyadari dan menerima bahwa ada hal yang tidak bisa dipaksakan .kebeningan
adalah awal gelap gempitnya kebaikan,berkawan dengan nurani meski
tersunyi,meski sendiri.
Allah
memang tidak selalu menjawab doa kita menurut kehendak kita, tetapi jika kita
tulus berdoa, Dia akan mengambil keinginan kita yang bertentangan dengan
kehendakNya. Masalah terbesar dari doa adalah bagaimana membiarkannya mengalir
dan mengizinkan Allah menjawab dengan cara-Nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar